PREDIKSI KEJADIAN GAGAL GINJAL KRONIS PADA USIA MUDA BERDASARKAN RIWAYAT PENYAKIT HIPERTENSI

Ristanto, Riki (2024) PREDIKSI KEJADIAN GAGAL GINJAL KRONIS PADA USIA MUDA BERDASARKAN RIWAYAT PENYAKIT HIPERTENSI. Technical Report. ITSK RS dr. Soepraoen, Malang. (Unpublished)

[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (142kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (117kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf

Download (517kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (297kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (385kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (296kB)
[img] Text (BAB VI - DAFTAR PUSTAKA)
BAB VI-DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (582kB)

Abstract

Pendahuluan. Tren penyakit gagal ginjal kronik terlihat mulai bergeser dari yang semula banyak diderita masyarakat usia lanjut menjadi lebih mengarah pada usia yang produktif. Salah satu fakor risiko penyebab gagal ginjal kronik adalah hipertensi, namun pada pasien GGK dengan usia ≤ 35 tahun masih belum pernah dilakukan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara riwayat penyakit hipertensi dengan kejadian gagal ginjal kronis di usia muda. Metodologi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cohort retrospektif study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data rekam medik pasien hemodialisa di RSUD Lawang periode Januari hingga Desember 2023, dengan menggunakan metode purposive sampling didapatkan 108 sampel. Penelitian ini dilakukan di ruang hemodialisa dan ruang rekam medik RSUD Lawang Kabupaten Malang pada bulan 02 Juli – 14 Agustus 2024. Variabel independen dalam penelitian ini adalah riwayat penyakit hipertensi. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah usia pasien saat didiagnosa GGK. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Hasil. Pasien gagal ginjal kronik dengan usia ≤35 tahun (51.9%) jumlahnya lebih banyak dari pasien GGK usia >35 tahun (48.1%) dan didominasi laki-laki (57.1%) usia dewasa awal (57.1%) dengan latar belakang pendidikan SMA (32.1%) dan bekerja wirausaha (41.1%). Secara umum, riwayat hipertensi (76.9%) masih mendominasi pada keseluruhan pasien GGK, namun tidak dengan pasien GGK dengan usia ≤35 tahun (37.5%). Hasil uji lambda menunjukkan bahwa riwayat hipertensi tidak memiliki korelasi dengan kejadian GGK di usia muda (p = 0.092). Hasil uji regresi logistik didapatkan Odd Rasio= 0.18 dengan p-value= 0.000, maka dapat diartikan “pasien dengan usia ≤35 tahun dan memiliki riwayat hipertensi memiliki peluang mengalami GGK dan menjalani hemodialisa sebesar 18%, 82% disebabkan oleh faktor lain (diluar riwayat hipertensi)”. Pembahasan. Penelitian ini menekankan bahwa pendekatan pencegahan GGK pada usia muda perlu mempertimbangkan faktor-faktor modifikasi yang lebih luas. Strategi yang mencakup edukasi gaya hidup sehat, manajemen stres, dan penguatan akses layanan kesehatan bagi individu dengan risiko hipertensi dapat memberikan dampak yang lebih signifikan (Levey et al., 2020). Selain itu, kebijakan kesehatan yang mendorong deteksi dini dan pengelolaan hipertensi di kalangan masyarakat berpendidikan tinggi dan populasi usia muda juga diperlukan untuk menekan angka kejadian GGK secara efektif.

Item Type: Monograph (Technical Report)
Uncontrolled Keywords: Gagal ginjal kronis, Hipertensi, Usia muda.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Research Report
Depositing User: Evi Mauludiah, S.IP.
Date Deposited: 24 Jan 2025 06:27
Last Modified: 24 Jan 2025 06:29
URI: http://repository.itsk-soepraoen.ac.id/id/eprint/2878

Actions (login required)

View Item View Item