ASUHAN AKUPUNKTUR PADA KLIEN PENDERITA TIC FACIALIS DI LABORATORIUM AKUPUNKTUR TERPADU ITSK RS DR. SOEPRAOEN MALANG

Isnaini, Ayu (2021) ASUHAN AKUPUNKTUR PADA KLIEN PENDERITA TIC FACIALIS DI LABORATORIUM AKUPUNKTUR TERPADU ITSK RS DR. SOEPRAOEN MALANG. Diploma Tiga (D3) thesis, ITSK RS dr. Soepraoen.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (513kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (694kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (535kB)
[img]
Preview
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf

Download (712kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V - DAFTAR PUSTAKA)
BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (622kB) | Preview
[img]
Preview
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Tic facialis termasuk golongan movement disorder yang ditandai dengan adanya kontraksi involunter pada wajah yang dipersarafi oleh saraf VII (N.Facialis), menimbulkan gerakan pada otot tertentu, sejenak, dan berulang. Biasanya terjadi pada kelopak mata, pipi, dan mulut. Apabila tic dibiarkan akan menjadi lebih parah sehingga dapat menyebabkan masalah seperti mengganggu aktivitas sehari-hari seperti sekolah atau pekerjaan dan masalah sosial seperti rasa malu, penindasan, atau isolasi sosial. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan pada satu orang partisipan wanita berumur 51 tahun menderita tic facialis. Terapi akupunktur dilakukan di Laboratorium Akupunktur Terpadu ITSK RS dr. Soepraoen Malang selama 4 minggu dengan 12 kali terapi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara: Pengamatan (Wang), pendengaran dan pembauan (Wen), wawancara (Wen), palpasi (Qie) disertai data dokumentasi. Setelah peneliti melakukan penelitian diperoleh kesimpulan yaitu mata partisipan sudah tidak berkedip-kedip sendiri, nyeri pada puncak kepala berkurang, kaki sudah kuat ketika berjalan jauh tetapi masih terasa sedikit gemetar, dan pandangan mata sudah tidak kabur ketika berdiri setelah duduk lama atau jongkok. Studi kasus ini dapat dijadikan informasi atau referensi bagi akupunktur terapis, pembaca, dan institusi pendidikan tentang pengaruh akupunktur pada penyembuhan tic facialis, serta dapat dijadikan data awal atau evaluasi bagi peneliti yang akan datang.

Item Type: Thesis ( Diploma Tiga (D3))
Uncontrolled Keywords: Akupunktur, Tic facialis, Defisiensi xue hati
Subjects: L Education > L Education (General)
R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Acupuncture Study Program
Depositing User: Dysa Putri Azizah S.IP
Date Deposited: 05 Jul 2024 01:45
Last Modified: 05 Jul 2024 01:45
URI: http://repository.itsk-soepraoen.ac.id/id/eprint/1592

Actions (login required)

View Item View Item