Hastuti, Apriyani Puji and Mufarokhah, Hanim (2018) PENGARUH FAMILY EMPOWERMENT MODIFIED MODEL TERHADAP TINGKAT FAMILY EMPOWERMENT POLA MAKAN DAN STATUS NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH. Kesehatan Hesti Wira Sakti, 6 (2). pp. 37-42. ISSN 2302-4283; E-ISSN: 2580-9571
|
Text
Pengaruh Family Empowerment- Soepraoen-5-14.pdf Download (140kB) | Preview |
|
|
Text
Peer Review-Family Empowerment....pdf Download (645kB) | Preview |
|
|
Text
Cek Plagiasi Pengaruh Family Empowerment.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Latar Belakang: Malnutrisi dan gizi berlebih pada anak usia sekolah merupakan masalah serius karena akan berlanjut hingga dewasa yang merupakan faktor risiko berbagai penyakit metabolik dan degeneratif seperti penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, kanker, osteoporosis, dll. Pada anak dengan gizi buruk dan kelebihan gizi juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang mengganggu kualitas hidup seperti gangguan pertumbuhan kaki, gangguan tidur, berhenti bernapas sejenak dan gangguan pernapasan lainnya. Tingginya angka kekurangan gizi dan kelebihan gizi di Indonesia perlu mendapatkan perawatan yang mudah dan terjangkau dengan layanan kesehatan yang berkualitas, salah satunya adalah melalui pemberdayaan keluarga yang disebut pemberdayaan keluarga. Keluarga adalah orang pertama dan terdekat yang mempengaruhi gaya hidup anak. Gaya hidup sehat dan tidak ditentukan oleh pengasuhan dari keluarga atau keluarga termasuk diet, perilaku makan dan aktivitas anak. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pemberdayaan keluarga yang dimodifikasi terhadap tingkat pemberdayaan keluarga. Metode: Penelitian ini adalah semi-eksperimen satu kelompok desain pre dan post test dengan 172 responden diambil dengan teknik purposive sampling. Pemberdayaan Keluarga diukur dengan menggunakan Skala Pemberdayaan Keluarga (FES) sebelum dan sesudah model modifikasi pemberdayaan keluarga. Model pemberdayaan keluarga dilakukan pada satu waktu dan mengevaluasi dalam 2 bulan untuk keluarga. Analisis data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank. Hasil: Tingkat pemberdayaan keluarga dari kelompok kontrol sebelum intervensi sebagian besar adalah 73 orang (85%) dan sebagian kecil yang baik adalah 13 orang (15%) dengan rata-rata ± SD 89,54 ± 5,91. Tingkat pemberdayaan keluarga dalam kelompok perlakuan pada pra-mayoritas adalah 73 orang (85%) dan sebagian kecil kurang dari 3 orang (3%) dengan rata-rata ± SD 89,02 ± 5,65. Setelah intervensi menjadi cukup besar sebanyak 70 orang (81%) dan sebagian kecil sudah cukup sebanyak 16 orang (19%) dengan rerata ± SD 90,17 ± 5,28. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Modifikasi Pemberdayaan Keluarga dapat meningkatkan tingkat pemberdayaan keluarga ((Z = 2.226 dan α = 0.000). Status gizi kelompok kontrol sebelum intervensi sebagian besar adalah 54 orang (63%) dan sebagian kecil obesitas adalah 32 orang (37%) dengan rata-rata ± SD 16,08 ± 3,69. Status gizi kelompok perlakuan pada pra-mayoritas adalah 61 orang (71%) dan proporsi kecil kurang dari 25 orang (29%) dengan rata-rata ± SD 16,6 ± 3,2. Setelah intervensi menjadi tipis, kebanyakan dari mereka adalah 34 orang (40%) dan sejumlah kecil kurang dari 23 orang (26%) dengan rata-rata ± SD 17,54 ± 3,21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi dapat meningkatkan tingkat pemberdayaan keluarga (Z = 2,140 dan α = 0,000) Kesimpulan: Menurut hasil penelitian ini dan karena peningkatan pengetahuan dan pemahaman keluarga tentang model diet. Keluarga adalah orang pertama dan terdekat yang mempengaruhi gaya hidup anak, itu akan menjadi keseimbangan dalam pemenuhan gizi anak. Kata kunci: model modifikasi pemberdayaan keluarga, status gizi, pola makan, anak usia sekolah ABSTRACT Background: Malnutrition and over nutrition in school-age children is a serious problem because it will continue into adulthood which is a risk factor for various metabolic and degenerative diseases such as cardiovascular disease, diabetes mellitus, cancer, osteoporosis, etc. In children with malnutrition and over nutrition can also cause a variety of health problems that interfere with the quality of life such as disorders of leg growth, sleep disturbances, stop breathing for a moment and other respiratory disorders. The high number of malnutrition and over nutrition in Indonesia needs to get easy and affordable treatment by quality health services, one of which is through family empowerment called family empowerment. The family is the first and closest person that affects the child's lifestyle. Healthy lifestyles and not determined by parenting from family or family including diet, eating behavior and children's activities. Objective: The purpose of this study was to determine the effect of modified model family empowerment on the level of family empowerment. Methods: This study was a semi-experiment one group pre and post test design with 172 respondents were taken by purposive sampling technique. Family Empowerment was measured by using Family Empowerment Scale (FES) before and after family empowerment modified model. Family empowerment model was performed at one time and evaluate in 2 month to the family. Analysis of the data was analyzed using Wilcoxon Signed Rank test. Result The level of family empowerment of the control group before intervention was mostly 73 people (85%) and a good small portion was 13 people (15%) with a mean ± SD of 89.54 ± 5.91. The level of family empowerment in the treatment group in the pre-majority was 73 people (85%) and a small portion less than 3 people (3%) with a mean ± SD of 89.02 ± 5.65. After the intervention became quite large as many as 70 people (81%) and a small portion was enough as many as 16 people (19%) with a mean ± SD of 90.17 ± 5.28. The results showed that the Family Empowerment Modified model can increase the level of family empowerment ((Z= 2,226 dan α=0,000). The nutritional status of the control group before intervention was mostly 54 people (63%) and a small percentage of obese were 32 people (37%) with a mean ± SD of 16.08 ± 3.69. The nutritional status of the treatment group in the pre-majority was 61 people (71%) and a small proportion less than 25 people (29%) with a mean ± SD of 16.6 ± 3.2. After the intervention became thin, most of them were 34 people (40%) and a small number less than 23 people (26%) with a mean ± SD of 17.54 ± 3.21. The results showed that the nutritional status can increase the level of family empowerment (Z= 2,140 dan α=0,000) Conclusion: According to the results of this research and because of knowledge increasing and understanding’s family about diet model. Family is the first and closest person that affects the child's lifestyle, it would be balance in nutrition fulfillment of children. Keywords: family empowerment modified model, Nutrition Status, Eating pattern, School age
Item Type: | Article | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | family empowerment modified model, Nutrition Status, Eating pattern, School age | ||||||||||||
Divisions: | Nursing Study Program | ||||||||||||
Depositing User: | Yacobus Sudaryono | ||||||||||||
Date Deposited: | 21 Apr 2020 02:31 | ||||||||||||
Last Modified: | 04 Sep 2023 02:20 | ||||||||||||
URI: | http://repository.itsk-soepraoen.ac.id/id/eprint/402 |
Actions (login required)
View Item |