Prabowo, Novianto Agus (2022) PENGARUH LATIHAN JALAN TANDEM TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN PADA LANSIA DI RS INDRIATI SOLO BARU. Sarjana (S1) thesis, ITSK RS dr. Soepraoen.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (795kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (700kB) |
||
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (776kB) |
||
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Download (788kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf Download (624kB) | Preview |
|
|
Text (BAB VI - DAFTAR PUSTAKA)
BAB VI - DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (590kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Perubahan fisiologis muskuloskeletal pada lanjut usia dapat menyebabkan berkurangnnya massa otot, degenerasi miofibril, tendon menjadi mengerut, atrofi serabut otot, dan perubahan fisik lainnya sehingga terjadinya penurunan kekuatan dan kontraksi otot, elastisitas otot, dan fleksibilitas sendi, kecepatan waktu reaksi. Pada akhirnya efektivitas fungsional dalam menjaga keseimbangan tubuh akan menurun, yang dapat meningkatkan bahaya jatuh (Widarti dan Triyono, 2018). Pertumbuhan harapan hidup merupakan salah satu penanda kesehatan masyarakat. Semakin besar proporsi individu lanjut usia, semakin besar kesehatan penduduk. Menurut jajak pendapat yang dilaksanakan bagi Badan Pusat Statistik (BPS) ditahun 2020, 10,7% penduduk Indonesia akan berusia lanjut. Angka inipun diprediksi akan terus mengalami peningkatan menjadi 16,6% pada tahun 2035 dan padatahun 2045 menjadi 19,9%. Pada 2020 rasio penyebaran lansia laki-laki di Indonesia adalah 47,71% dan lansia perempuan adalah 52,29%. Berdasarkan usia, lansia muda (60-69 tahun) memimpin dengan 64,29%, dilanjutkan dengan usia paruh baya (70-79 tahun) dan lansia (80+ tahun) masing-masing sebesar 27,23 dan 8,29%. Peningkatan jumlah lanjut usia ini mungkin dikarenakan oleh semakin membaiknya tingkat pelayanan kesehatan di Indonesia. Berdasarkan analisa dan pembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan Nilai keseimbangan nilai keseimbangan pada lansia sebelum latihan jalan tandem di RS indriati solobaru 100% dari 30 orang mengalami gangguan mobilisasi tidak stabil. Nilai keseimbangan nilai keseimbangan pada lansia setelah latihanjalan tandem di RS indriati solobaru 18 orang dengan hasil mobilisasi baik dan 12 orang mobilisasi tidak stabil. Ada perubahan nilai keseimbangan sebelum dan sesudah diberikan latihan jalan tandem pada lansia di RS indriati solobaru dengan nilai p=0,000(p kurang dari 0,005). Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latihan jalan tandem dapat meningkatan keseimbangan dinamis pada lansia. Sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan penggunaan latihan jalan tandem untuk meningkatan keseimbangan dinamis pada lansia yang memiliki kesamaan karakteristik pada panelitian ini.
Item Type: | Thesis (Sarjana (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Jalan tandem, Lansia |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Physiotherapy Study Program |
Depositing User: | Anastasia Dhita S.IP |
Date Deposited: | 22 Jul 2024 02:53 |
Last Modified: | 22 Jul 2024 02:53 |
URI: | http://repository.itsk-soepraoen.ac.id/id/eprint/2664 |
Actions (login required)
View Item |