PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PELATIHAN TENTANG PIJAT BAYI BAGI ORANG TUA DAN KADER POSYANDU DI DESA PARANGARGO KEC. WAGIR

Sulistiyah, Sulistiyah and Wijayanti, Tut Rayani Aksohini (2017) PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PELATIHAN TENTANG PIJAT BAYI BAGI ORANG TUA DAN KADER POSYANDU DI DESA PARANGARGO KEC. WAGIR. Technical Report. Poltekkes RS dr. Soepraoen, Malang. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (611kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (252kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (147kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (159kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (221kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (153kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 6.pdf

Download (161kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lampiran.pdf

Download (497kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN Pijat bayi merupakan terapi tertua yang dikenal manusia dan yang paling populer, yang juga merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan sejak berabad-abad silam. Bahkan, diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia diciptakan ke dunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia. Pengalaman pijat bayi pertama yang dialami manusia ialah pada waktu dilahirkan, yaitu pada waktu melalui jalan lahir. Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, pemijatan bayi tidak bisa dilakukan sembarangan, ada cara yang harus diperhatikan, pada bayi usia 0 – 3 tahun, gerakan yang dilakukan lebih mendekati usapan-usapan halus, tekanan ringan, dan dengan tekanan, disarankan pemijatan dilakukan sekitar 15 menit, sesuai usia bayi dan waktu yang semakin meningkat. Lumurkan sesering mungkin minyak atau baby oil atau lotion yang lembut sebelum dan selama pemijatan. Setelah itu, lakukan gerakan pembukaan berupa sentuhan ringan di sepanjang sisi muka bayi atau usaplah rambutnya. Gerakan pembuka ini untuk memberitahukan bahwa waktu pemijatan akan segera dilakukan padanya. Pijat bayi bermanfaat untuk meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari sistem immunitas (sel pembunuh alami), merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan, membantu melatih relaksasi, mengurangi depresi dan ketegangan, meningkatkan kesiagaan, mengurangi rasa sakit, mengurangi kembung dan kolik (sakit perut), meningkatkan volume ASI, meningkatkan berat badan, meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat tidur lelap, membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak (bonding), serta memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan (Roesli, 2009).

Item Type: Monograph (Technical Report)
Divisions: Nursing Study Program
Depositing User: Yacobus Sudaryono
Date Deposited: 20 Jul 2020 02:47
Last Modified: 24 Aug 2023 02:44
URI: http://repository.itsk-soepraoen.ac.id/id/eprint/479

Actions (login required)

View Item View Item