ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny. "S" DENGAN USIA TERLALU TUA 235 TAHUN PADA KEHAMIL AN TRIMESTER III SAMP AI DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI KB BPM "ANI LATIFAH" DAMPIT KABUPATEN MALANG

Zulqarnaen, Ike Fifi (2021) ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny. "S" DENGAN USIA TERLALU TUA 235 TAHUN PADA KEHAMIL AN TRIMESTER III SAMP AI DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI KB BPM "ANI LATIFAH" DAMPIT KABUPATEN MALANG. Diploma Tiga (D3) thesis, ITSK RS dr. Soepraoen.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (850kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (931kB)
[img]
Preview
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf

Download (788kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V - DAFTAR PUSTAKA)
BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (762kB) | Preview
[img]
Preview
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Angka kematian ibu masih tinggi di Indonesia. Penyebab kematian ibu yang terbesar adalah yaitu perdarahan dan eklampsia Kabupaten Malang di Provinsi Jawa merupakan kabupaten Timur dengan keratian ibu yang cukup tinggi, Penyebab medis kematian ibu pada umumnya pada masa persalinan akibat komplikasi. Berdasarkan Prof. Kesehatan Indonesia tahun 2010, penyebab kematian ibu yang terbesar adalah perda rahan (28%) lalu eklampsia (24%), infeksi (11%), lain-lain (11%), komplikasi masa puerperium (8%), abortus (5%), persali nan lama/macet (5%), dan emboli (3%).4 Sementara penyebab nor medis keratian ibu diakibatkan karena empat terlambat dan empat terlalu. Empat terlambat yaitu terlambat mengetahui tanda bahaya, mengambil keputusan, mencapai pelayanan, memperoleh pelayanan. Empat terlambat yaitu telalu muda, tua, sering melahirkan, dan terlalu dekat jarak keharnilan/persalinan Manuaba (1998) mendefinisikan Antenatal Care (ANC) adalah permeriksaan kehamilan untuk mengoptimalka n kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Dengan domiian, mampu mong hadapi persalinan, kala nifas, pomberian ASI, dan kembali nya kesehatan reproduksi secara wajar /normal (Kumalasari, 2015). Untuk mendapa tkan pelayana n terpadu dan komprehensif sesuai standar, ibu hamil hendak nya sedikitnya melakukan empat kali kunijungan selama periode antenatal, yaitu semua kehamilan memiliki risiko, dan risiko-risiko tersebut semakin meningkat pada kehamilan di usia tua. Berbagai faktor risiko ini berkurpul pada satu kelompok yang dinamakan penyulit kehamilan atau kehamilan risiko tinggi, dimana hal tersebut mengancam mortalitas dan morbiditas dan tidak hanya pada janin namun juga pada ibu penanganan pada ibu hamil umur >35 tahun, dapat dilakukan dengan cara meng ingatkan ibu untuk rutin memeniksakan kehamilannya, pendampingan ibu saat hamil, mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi obat, vitamin yang didapat saat periksa kehamilannya, membantu dalam pemilihan KB setelah melahirk an. Pada ibu bersa linan bisa menganjurkan ibu untuk kunjungan masa nifas dan senam nifas. Pada bayi baru lahir dilakukan resusitasi segera sesaat segera bayi lahir, menjaga kehangatan bayi, mencegah infeksi pada bayi. Kehamilan resiko tinggia di antaranya yaitu Primi muda (hamil usia terlalu muda), jarak terlalu dekat, tinggi badan kurang dan usia ibu terlalu terlalu tua. Ibu tua yaitu yang tergolong risiko tinggi usia 35 tahun resiko kematian ibu meningkat pesat seiring dengan bertambahnya usia ibu saat hamil dan melahirkan (Sloane & Benedict, 2011).

Item Type: Thesis ( Diploma Tiga (D3))
Uncontrolled Keywords: Asuhan kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi baru lahir, Keluarga berencana
Subjects: L Education > L Education (General)
R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Divisions: Midwivery Study Program
Depositing User: Dysa Putri Azizah S.IP
Date Deposited: 05 Jul 2024 06:31
Last Modified: 05 Jul 2024 06:31
URI: http://repository.itsk-soepraoen.ac.id/id/eprint/1902

Actions (login required)

View Item View Item